Pernah merasakan pedihnya di tinggal sahabat karib ? Atau putus cinta yang sangat menyakitkan ? Saat sebuah hubungan memburuk dan kemudian berakhir, kita masuk ke dalam masa-masa sulit yang mencampurkan rasa sedih, marah, kehilangan, malu dan tidak berharga, Ya ampunnnn, saya kok jadi serem sendiri menulis ini. Mengingat masa-masa saya ditinggal kekasih jaman dahulu kala.... eeeaaaaa... Hahahahaha...
Banyak hal yang saya rasakan dan pelajari saat melewati masa-masa sulit seperti itu. Beberapa saya ingin bagikan dalam tulisan ini karena belum lama ini saya mendapatkan pengalaman juga mengenai hal ini, yang menimpa teman saya. Mendengar ceritanya, buat saya adalah sebuah mimpi buruk. Apalagi mengalaminya yaaaaa... Orang yang kita sayang bener-bener, kita bantu dengan sepenuh hati, yang kita berikan semangat sampai dia mencapai titik balik dalam karir dan hidupnya, membuang teman saya begitu saja tanpa di mengerti alasannya. Saya siy memang mendengarnya sepihak dan belum tentu 100% seperti itu kenyataanya tetapi "kerusakan" yang dialami oleh teman saya itu membuat saya tergerak menuliskan ini. Buat saya apapun yang terjadi dalam suatu hubungan adalah andil dari keduabelah pihak dan yaaaaa.. di terima sajalah kalau memang tidak dapat di perbaiki, Buat apa memaksakan kehendak yang akan membuat pihak lain tidak nyaman. Kalau kita yang tidak nyaman, buat saya solusinya ada dalam kendali kita sendiri. Kita yang akan menentukan sampai kapan kita akan "berkabung". Nahhhh.. daripada ngotot sama orang lain, mending ngototin diri sendiri kan ?
Tulisan ini adalah untuk sebuah resep untuk para "patah hati-er" akibat di tinggalkan sahabat / pacar / pasangan yang merasa dunia sudah tidak lagi seindah warna aslinya #eehhh.. Saya gak bermaksud membedakan, tetapi yang saya tuliskan ini berdasar pengalaman pribadi dan teman-teman yang ber gender perempuan. Trus apa gunanya buat laki-laki ? Berguna dunk...... Karena "patah hati-er" kan punya keluarga, teman dan sahabat laki-laki juga, yang bisa membantu dengan memiliki empati dan mempercepat proses penyembuhannya. Cieeeeeee.... bukannya suamiku ya yang dokter. Kok aku yang buat resep... Hahahahahaaa.
Rasa sakit dari berahirnya sebuah hubungan adalah nyata
Hal pertama yang harus di sadari adalah bahwa rasa sakit itu ada dan nyata. Sulit sekali buat kita menerima kenyataan di tinggal tanpa alasan yang masuk akal. Rasa sakit ini biasanya bercampur dengan bingung, sedih dan marah pada awalnya. Gejalanya yaaaaa... bengong sendiri sambil bercucuran air mata, hobbynya jadi dengerin lirik lagu galau, hahahahhaa.... Terus.... sulit konsentrasi dalam pelajaran atau pekerjaan, inget dia terusssssss tapi kalau mendengar namanya atau bahkan melihat namanya dalam sebuah group chatt saja, bisa membuat kita ingin membanting HP. Catet yaaaa... itu wajar banget buat orang yang lagi patah hati. Jadi di terima saja, memang itu proses yang harus di lalui.
Ingatlah bahwa anda berharga
Anda berharga, itu yang harus di tatto dalam kepala yaaaa girlssss.... Boleh kok berhari-hari masih bertanya pada diri sendiri sambil nangis bombay, "sebenernya aku salah apa siy " Sambil nyanyi " teganya... teganya... teganya... " lalu di akhiri dengan motto bang Haji Rhoma "terlalu" hahahaha.... Menyalahkan diri sendiri dan merasa diri buruk sehingga sampai di tinggalkan juga hal yang wajar. Tetapi ada baiknya memiliki batas masa berkabung. Apapun alasan perpisahan tersebut, kita harus tahu bahwa ditinggalkan oleh seseorang tidak mengakibatkan kita menjadi orang yang buruk dan tidak ada harganya. Tanyakan pada diri sendiri dan pelajari, hal-hal baik dalam diri orang yang meninggalkan kita, temukan hal-hal baik pada hubungan yang terputus dan pegang saja hal positif tersebut,
Move on tapi tidak usah terburu-buru
Move on itu penting tapi tidak usah berusaha terburu-buru mencari yang baru. Saat kita menjalin hubungan, biasanya kita lupa menyenangkan diri sendiri karena terlalu fokus menyenangkan partner kita. Segala sesuatu di lakukan lebih untuk dia, dia dan dia. Nahhhh sekarang setelah tidak ada dia lagi, jangan terus mengurung diri di kamar, jangan bengong, dan jangan menangis terus.
Sekarang, saatnya kita bangkit ya prenzzzz... Tidak usah terburu-buru mencari pengganti dia, Biarkan luka yang ada sembuh saja dahulu dan tidak bernanah di dalam. Kalau ada nanahnya, tar kudu di korek lagi deh..... iiiihhh, jorok dan tambah sakit bayanginnya. Hahahahhaha... Cari hal-hal yang tidak bisa kamu lakukan saat masih bersamanya, misalnya dulu sering dilarang travelling sendiri, lakukan sekarang. Cari hobby baru, pokoknya cari berbagai cara untuk bahagia dan mencintai diri sendiri. Banyak kegiatan dan banyak teman, akan membuka peluang secara alami kita mendapatkan sahabat baru atau pasangan baru. Coba lakukan ini : potong rambut hahhahaha... buang sial ya boooo, belajar hobby baru yang mudah dan murah ajaaaaa.. (misalnya ; menulis atau HP fotografi), lalu tulis 3 hal yang membuat dirimu bahagia setiap hari. It helps.... Percayalah.
Tuhan mencintai kita
Hanya dengan rangkaian kalimat dari seorang yang kemudian mengubah jalan hidup saya walaupun saya tidak mengenalnya secara pribadi, saya berterimakasih padanya. Saya mendengar dengan telinga saya sendiri saat dia berkata kepada orang lain di dalam sebuah ruangan puluhan tahun lalu saat saya masih sangat muda : Apapun dan siapapun yang menyakiti anda saat ini, maafkan. dan kemudian maafkan diri anda sendiri. Ingatlah disaat anda merasa seluruh dunia tidak mencintai anda, Tuhan mencintai anda apa adanya. Saya berharap rangkaian kalimat ini akan menyelamatkan banyak orang seperti saya saat patah hati, putus asa, letih dan berbeban berat.
Hidup ini unik dan indah saat kita dapat melihatnya dari kacamata yang lain dari yang biasa kita pakai. Jadi, sudahi sedih dan marahmu.... Usap air mata, jalani kegembiraan, ucapkan selamat tinggal dunia buram di belakang dan sambut hari baru....
God bless you...
Komentar
Posting Komentar