Tahun ini anak saya semata wayang akan lulus SMA dan akan segera masuk ke jenjang yang lebih tinggi menjadi mahasiswa. Widihhhh... dah gede aja ya kesayangan satu ini. Mulai deh saya kebayang kalau dia kemudian kuliah di luar kota. Kepikiran siy, bakal kangen gak yaaaa, secara kalau deket mah suka di omelin aja. Hahaha... namanya juga emak-emak yaaaa...
![]() |
me and my son |
Dan anak ganteng kesayangan itupun memang tercuci otaknya looo hahaha... Banyak brosur Perguruan Tinggi Swasta yang saya temukan di kamarnya yang dia peroleh dari promosi PTS di sekolahnya. Ketika saya bertanya, mengapa dia tidak memberikannya pada saya, jawabannya,"Kan tidak ada sekolah swasta buat aku kuliah. Cuma ada PTN kan mami?" GOOD !!!
Tentunya kami tidak melepas tangan begitu saja, karena sangat kejam jika kami menuntut tanpa memberi bekal yang cukup pada anak kami. Sekolah dimana dia belajar sekarang memang tidak se terkenal sekolah-sekolah swasta lain di sekitar tempat tinggal kami yang mempunyai alumni-alumni yang sudah mendahului masuk ke PTN. Hal ini menyadarkan kami bahwa jalur masuk PTN untuk dia hanya tersisa melalui test / ujian yang saat ini di sebut SBMPTN.
Banyak orangtua mengikutsertakan anaknya bimbingan belajar saat anak masuk di kelas 12 untuk persiapan masuk PTN. Apakah kami melakukannya juga ? Yaaaa... bahkan kami mendaftarkan dia sejak kelas 10, mengapa ? Karena kami sadar bahwa harapan kami tinggi dan tentu saja harus ada usaha ekstra yang di lakukan untuk mendapatkannya. Selain itu, usaha apa lagi yang kami lakukan ? Kami membawa anak kami ke PTN yang dia inginkan dan mengambil fotonya di depan gerbang PTN. Foto tersebut kami tempel dekat meja belajarnya dan di beberapa tembok di rumah kami. Iyaaaa... Foto itu terpajang bersama gambar-gambar kalimat motivasi yang tersebar di rumah kami, Yang pernah ke rumah saya, pasti hafal deh bahwa pajangan di rumah kami itu cuma kalimat-kalimat motivasi. Hehehe....
Saya belajar, bahwa ketika kita memiliki harapan tentang apapun, termasuk mewujudkan resolusi yang telah di canangkan, wajib hukumnya kita melihat "dream" kita setiap hari, membuat time frame dan list usaha yang akan di lakukan untuk menjadikannya berhasil. Memang tidak semua hal dapat terwujud tetapi jika kita sudah maksimal berusaha, puas hasilnya walaupun mungkin tak tercapai. Paling tidak kita mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang berguna untuk maju. Tidak pernah ada kesia-siaan dalam berusaha jika kita mau mengambil hikmah dari setiap peristiwa hidup.
Saat inipun, setelah apa yang kami lakukan sepanjang 3 tahun terakhir, kami sudah siap berpasrah pada berkat Tuhan untuk harapan kuliah anak kami. Paling tidak, kami sudah berusaha semampu kami dan tidaklah "memalukan" untuk memohon padaNya, menjelang kelulusan sekolah dan ujian SBMPTN. Seperti itu... (baca gaya princess Syahrini yaaaa...)
salah satu gambar yang ada di dinding rumah - diambil dari www.debate.org |
Komentar
Posting Komentar