Life is like a roller coaster. It has its up and downs but it's your choice to scream or enjoy the ride.
Quote yang bagus menurut saya karena memberikan kita pilihan untuk berteriak atau menikmati permainannya. Hidup memang tak selamanya di atas dan setiap orang pasti akan merasakan putarannya, seperti naik bianglala dan roller coaster. Saya siy lebih memilih menikmatinya saja karena ternyata saat saya berada di bawah, lebih banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat.
Jika hidup sedang berada di atas, kita tentunya merasa nyaman dan tidak mengalami banyak kesulitan. Paling terjadi riak-riak kecil yang biasanya mudah diatasi dan diselesaikan. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana kita tidak menjadi sombong dan takabur. Dengan begitu, kita dapat melihat ke bawah sekaligus menyadari di atas langit selalu ada langit yang lain. Biasanya mudah sekali mendapatkan teman di saat seperti itu karena memang di mana ada gula selalu ada semut. Masalahnya jika kita sudah tidak memiliki "gula" apakah semut tetap datang ? Hahaha... cuma lewat kali yaaaa, boro-boro mampir.
like a roller coaster - dokumen pribadi |
Pernahkah saya sedang berada di posisi bawah roda kehidupan ? Pastinyalah... Saat terberat yang pernah saya alami dalam hidup saya terjadi, tanpa orang lain sadar bahwa saya ada di posisi itu. Mengapa ? Karena saya adalah orang yang cukup pandai menyembunyikan kesedihan di balik senyuman manis, hahaha... Bahkan orang-orang terdekat saya tidak menyadari saya sedang terjun bebas dan "nyungsep" saat itu. Saya memang selalu terlihat gembira, baik-baik saja dan tidak mengganggu keseharian saya. Bergumul dengan masalah yang sama selama bertahun-tahun membuat saya terbiasa dan makin pandai mengatasi kesedihan.
Kesulitan saya dalam masalah "sembunyi" ini hanyalah fisik saya yang menyusut dan menyisakan berat badan cuma 44 kg. Saya tampak jauh lebih tua dari usia saya saat itu saking "peyot"nya, hahaha... Jauhlah kalau di bandingkan penampilan saya saat ini, yang menurut banyak orang, tidak tampak seperti "usia emas". Halahhhhh..... Kala itu, kalau di tanya orang, saya menjawab,"iyaaaa niy diet kebablasan" sehingga teman-teman saya mulai ngomel-ngomel mengajari saya tentang kesehatan. Dalam hati saya cuma tertawa, lhaaaa wong makan dia sama makan saya, banyakan saya kok.
Singkat cerita, saya kemudian memperoleh tambahan bantuan dari sahabat-sahabat saya untuk menyelesaikan masalah saya. Dari situ, saya bangkit lagi untuk menaiki roda saya agar bisa naik ke atas sedikitlah, paling tidak. Bantuan itupun terjadi setelah salah satu sahabat saya kemudian menyadari ada yang salah dengan diri saya dan menanyakannya secara pribadi. Akhirnya terbongkar juga siy rahasia itu dan akhirnya malah menyelesaikan masalah saya. Sahabat memang adalah orang yang dapat melihat air mata di balik senyuman yaaaa...
Cara saya bertahan dalam masa-masa itu (dan tetap menyunggingkan senyuman) adalah dengan menyanyi setiap hari. Saya selalu mengingat kejadian masa-masa itu dimana setiap pagi dan sore saya pergi dan pulang kantor dengan menyanyikan lagu secara keras, sambil bercucuran air mata. Lagu yang sama saya nyanyikan berulang-ulang hingga saya sampai di tempat tujuan. Hahaha.... aneh ya ? Tapi itu yang sebenar-benarnya... dan saya tidak akan pernah melupakan lagu itu. Lagu itu adalah lagu sebuah sinetron yang di bintangi Glenn dan Chelsea Olivia, begini liriknya :
Bukan dengan barang fana, Kau membayar dosaku
Dengan darah yang mahal, tiada noda dan celaBukan dengan emas perak, Kau menebus diriku
Oleh segenap Kasih dan pengorbananMu
[Reff:]Kutelah mati... dan tinggalkan cara hidupku yang lama..
Semuanya sia-sia dan tak berarti lagi..
Hidup ini, kuletakkan.. pada mezbahMu ya Tuhan...
Jadilah padaku seperti yang Kau Ingini..
Iyaaa lagu itu adalah doa saya setiap pagi dan sore dalam perjalanan kerja saya. Lagu itu begitu menguatkan saya sehingga sampai di kantor, wajah saya selalu ceria dan pulang ke rumah dengan hati gembira. Tapi sepanjang perjalanan, airmata saya mungkin kalau di lap pakai saputangan dan di peras jadi seember dehhhhh... Hahaha...
bianglala - dokumen pribadi |
Saat ini saya jauh lebih kuat dalam menghadapi masalah-masalah yang tentunya selalu ada dalam kehidupan. Saya juga belajar untuk lebih peka dan sedapat mungkin dapat membantu banyak teman dalam kesulitannya. Salah satu pelajaran yang saya dapatkan adalah bahwa bantuan untuk setiap orang tidaklah sama dan tidak selalu berbentuk materi. Masalah bisa diringankan dengan menyediakan telinga kita untuk mendengar, tangan kita yang membantu, pandangan mata yang tidak menyudutkan dan bicara yang tidak menggurui, Bahkan bantuan dapat hanya berupa duduk diam di samping orang yang memiliki masalah tanpa harus memberikannya solusi. Karena dari pengalaman saya dan teman-teman yang saya temui, kadang kita sudah tahu solusi dari masalah kita tetapi butuh pemikiran yang panjang kali lebar kali tinggi untuk mengeksekusinya, hahaha...
Jadi, mari kita membantu sesuai kebutuhan orang yang ingin dibantu..... Yukkkkssss
Komentar
Posting Komentar