Serius niy membuat Vlog itu mudah ? Jika anda bertanya sebulan yang lalu kepada saya, jawabanya tegas dan jelas ; "kayanya susah bangettttt" Tapi saya beruntung sekali minggu lalu mendapatkan ilmu baru dari Kang Dudi Iskandar dalam acara Blogger Gathering CNI dan Indonesian Social Blogpreneur (ISB). Jadi jika anda bertanya saat ini, jawaban saya adalah : "tidak sesulit yang saya kira tetapi membutuhkan latihan terus menerus untuk mendapatkan vlog yang bagus."
Flyer acara CNI x ISB x kang Dudi |
Pengenalan Vlog
Apa itu vlog yang bagus ? Hanya ada dua kriterianya menurut kang Dudi, gambarnya tidak goyang dan suaranya jelas. Nahhhhh... dua-duanya saya harus belajar banyakkkkkk... Sisanya hanyalah pemilihan konten yang menarik, seperti itu (baca seperti Syahrini melafalkannya #incesmodeon). Dulu saya berpikir bahwa seorang vlogger yang biasanya kemudian mengupload videonya di YouTube, Instastory Instagram atau FB live itu harus mahir menggunakan kamera dan pasti seorang photografer handal. Setelah belajar dari Kang Dudi, saya mengerti bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Sebenarnya pelajaran membuat video sudah saya dapatkan dari suami saya yang hobby fotografi. Tetapi tahu sendiri dunk, kalau belajar sama suami kan selalu kita ngeyel dan suami menjadi tidak sabar. Lagipula tahun-tahun belakangan suami saya sudah tidak memiliki waktu untuk hobbynya yang satu ini. Beliau masih membuat foto-foto street dengan smartphone nya tetapi hanya sesekali menguploadnya di Instagram.
Semua orang suka video - dokumentai pribadi |
Kemampuan dasar Vlogger
Hal dasar yang wajib dimiliki seorang vlogger adalah kemampuan menggunakan smartphone, mengedit video, membuat cerita / naskah dan menyebarkannya. Mengapa demikian ? Karena vlog adalah Video Log, yaitu gambar bercerita yang mengandung "unsur aku", jadi bukan sekedar video biasa. "Unsur aku" itulah yang membedakan vlogger dengan youtuber karena youtuber lebih bebas mengambil tema dan cerita hangat yang sedang hits.
Bicara tentang teknik
Ada 2 teknik shooting video, yaitu long shoot dan cut to cut. Untuk pengguna smartphone sebaiknya menggunakan teknik cut to cut agar hasil tidak goyang. Jika tidak memiliki tripod, monopod, tongsis, steady cam atau remote control, sebaiknya rapatkan lengan atas sampai siku ke badan anda sehingga posisi smartphone menjadi stabil. Cut to cut adalah teknik pengambilan video selama 5-10 detik untuk nantinya di rangkai dengan aplikasi smartphone. Merangkainya lebih baik berdurasi 3-5 detik dan total waktu vlog jangan terlalu panjang agar tidak membosankan. Rata-rata iklan di televisi berdurasi 30 detik dengan pergeseran gambar per 3-8.5 detik,
Teknik untuk mengambil gambar agar tidak monoton bisa dilakukan secara Close up, Medium atau Suasana. Sedangkan untuk anglenya bisa Zoom In / Zoom Out, Low angle, High angle, Over the Shoulder angle, Selfie atau Timelapse.
Nah yang paling saya ingat siy, ambil gambar dengan konsisten. Mendatar lebih baik sehingga video tidak ada warna hitam kiri kanannya. Video yang di ambil dengan cut to cut, di rapikan dengan cara mengambil video secara konsisten, dari kiri ke kanan atau kanan kekiri semuanya. Jika ingin bergerak, pengambilan dilakukan dengan cara memutar badan paling banyak 45 derajat saja. Lalu mulai lagi dari titik akhir video sebelumnya. Hal itu agar penonton tidak merasa bingung dan terganggu.
Nah yang paling saya ingat siy, ambil gambar dengan konsisten. Mendatar lebih baik sehingga video tidak ada warna hitam kiri kanannya. Video yang di ambil dengan cut to cut, di rapikan dengan cara mengambil video secara konsisten, dari kiri ke kanan atau kanan kekiri semuanya. Jika ingin bergerak, pengambilan dilakukan dengan cara memutar badan paling banyak 45 derajat saja. Lalu mulai lagi dari titik akhir video sebelumnya. Hal itu agar penonton tidak merasa bingung dan terganggu.
Untuk mendapatkan suara yang bagus, dibutuhkan tambahan microphone kecil yang dapat di pasang ke smartphone. Fungsinya agar suara terdengar jelas dalam situasi yang cukup ramai mengganggu.
Aplikasi Legend di gunakan untuk halaman pertama / cover video karena lebih banyak pilihan dibandingkan jika langsung membuat cover dari aplikasi Power Director. Jadi, pertama gunakan aplikasi Legend untuk memilih salah satu foto di gallery kemudian pilih juga font dan animasinya. Kemudian isi video bisa menyimpan / save dalam bentuk video.
Setelah itu, gabungkan semua video yang akan diceritakan, isi musiknya dan teks apabila diperlukan melalui aplikasi Power Director. Aplikasi ini sangat lengkap untuk mengedit video dan bahkan saya bisa membuang pinggiran video yang mengganggu dengan fasilitas cropping.
Catatan lainnya adalah, jika ingin menggunggah video ke YouTube, perhatikan musik yang anda pakai karena biasanya musik merupakan copyright penciptanya. Unduh saja musik yang di sediakan secara gratis / free copyright, yang banyak tersedia.
Berikut vlog saya pada link YouTube setelah seminggu mencoba-coba :
Terimakasih kang Dudi, ISB dan CNI...
Aplikasi Legend dan Power Director
Aplikasi yamg di ajarkan oleh kang Dudi adalah Legend dan Power Director. Pada saat workshop berjalan sambil praktek, jujur saya agak putus asa karena saya kebingungan sendiri akibat gaptek. Hahaha... Sementara di sebelah saya, kok kayanya udah jadi bagus aja tuh edit video, apalagi peserta di belakang saya.Aplikasi Legend di gunakan untuk halaman pertama / cover video karena lebih banyak pilihan dibandingkan jika langsung membuat cover dari aplikasi Power Director. Jadi, pertama gunakan aplikasi Legend untuk memilih salah satu foto di gallery kemudian pilih juga font dan animasinya. Kemudian isi video bisa menyimpan / save dalam bentuk video.
Setelah itu, gabungkan semua video yang akan diceritakan, isi musiknya dan teks apabila diperlukan melalui aplikasi Power Director. Aplikasi ini sangat lengkap untuk mengedit video dan bahkan saya bisa membuang pinggiran video yang mengganggu dengan fasilitas cropping.
Pesan dari si Gaptek
Kuncinya menurut saya memang utak utik saja. Jangan takut salah, tinggal di ulang kembali kalau kurang memuaskan. Saya mengalami beberapa "kesalahan" dalam video saya tetapi karena memang saya ingin bisa membuat vlog, saya mencoba dan mencoba terus. Belum sempurna siy, yaa baru seminggu mencobanya. Masih banyak video goyang, foto yang saya crop menjadi kecil sehingga buram, dan lain-lain. Tetapi saya akan mencoba terus sampai menjadi hasil yang lebih baik.Catatan lainnya adalah, jika ingin menggunggah video ke YouTube, perhatikan musik yang anda pakai karena biasanya musik merupakan copyright penciptanya. Unduh saja musik yang di sediakan secara gratis / free copyright, yang banyak tersedia.
Berikut vlog saya pada link YouTube setelah seminggu mencoba-coba :
Terimakasih kang Dudi, ISB dan CNI...
Ilmu yang dicari2 nih...
BalasHapuscoba terus ah,...
dan si gaptek pun kini kian piawai.. uhuyy
BalasHapus