Sejak awal tahun 2018, aliran air dirumah saya hidup segan mati tak mau. Tahu dunk bagaimana sulitnya hidup sehari-hari tanpa air. Intinya siy, saya kekurangan air untuk mandi dan mencucilah... hahaha... Saya tidak tahu mengapa hal tersebut terjadi dan hanya bisa menduga-duga apa penyebabnya, Mungkin karena rumah baru "segede bagong" yang mulai di tempati oleh tetangga atau memang karena ada keran-keran tua yang sudah harus di ganti.
air selalu dibutuhkan - dokumen pribadi |
Saya bukan orang yang suka membicarakan masalah dan masalah terus menerus, jadi saya berusaha mencari solusi untuk masalah tersebut. Sementara siy saya agak "pasrah" karena tinggal 1 tahun lagi saya tinggal di rumah ini dan berusaha menampung air sebanyak mungkin saat air mengalir. Syukurnya, tiap hari ada saja waktu-waktu dimana air mengucur dengan derasnya. Hahaha... Tapi tentu saja saya berpikir untuk solusi jangka panjang jika hal seperti ini terjadi di masa depan.
Itu sebabnya saya sangat tertarik dengan program Pemanen Air Hujan dan Sumur Resapan Inovatif hasil kerjasama Danone-Aqua dengan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) IPB Bogor. Kerjasama ini mengembangkan permodelan Soil Water Analysis Tools (SWAT) di Hulu Sub DAS Citatih dan hasilnya dijadikan salah satu landasan dalam membuat program konservasi air di wilayah Mekarsari dan Babakan Pari, Sukabumi.
penjelasan Dr.Nana Mulyana, dosen dan peneliti Fakultas Kehutanan IPB - dokumen pribadi |
Programnya adalah sebagai berikut :
- Penanaman 580.000 pohon yg tersebar di delapan desa yaitu Desa Pasawahan, Desa Tenjolaya, Desa Cisaat, Desa Kutajaya, Desa Jayabakti, Desa Tangkil, Desa Girijaya, Desa Cidahu.
- Pembuatan kolam resapan air (Water Pond) dimana limpasan air dari kolam tersebut dimasukkan ke dalam tanah melalui lubang resapan yang ada di sekitar area kolam.
- Pembangunan Pemanen Air Hujan (PAH) dengan memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan pemenuhan air bersih di area umum misalkan untuk di mushola atau mesjid, madrasah, sekolah, atau rumah warga yang tersebar di Desa Pesawahan, Desa Tenjolaya dan Desa Cisaat.
- Pembuatan DAM Resapan Air yang berguna untuk menahan air sesaat pada saat hujan, sehingga air tidak langsung masuk ke dalam tanah.
- Pembuatan 40 buah sumur resapan dengan kapasitas resapan sebesar 2.200 m3 untuk setiap sumur resapan yang tersebar di tiga desa yaitu, Desa Pasawahan, Desa Tenjolaya dan Desa Cisaat. Tujuan dari sumur resapan ini agar dapat bermanfaat untuk mengimbuh sumur masyarakat dan mengurangi genangan atau banjir serta membantu menyuburkan tanah.
Saya melihat hasil program tersebut pada akhir bulan lalu, saat mengunjungi pabrik Danone Aqua di Babakan Pari dalam rangka Hari Air Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret. Sesuai dengan bisnisnya, Danone Aqua memberikan kembali kontribusi untuk pelestarian air tentunya.
foto di salah satu daerah yang menggunakan sumur resapan inovatif |
PAH ( Pemanen Air Hujan )
PAH adalah proses mengalirkan air hujan yang jatuh ke atap bangunan dan kemudian di saring dan ditampung dalam toren air. Caranya adalah dengan membuat pipa saluran dari pralon untuk menahan 10 menit pertama kucuran air hujan agar kotoran dapat mengendap dan kemudian mengalirkannya kembali. Air kemudian di saring dengan kapas aquarium setebal 10-15cm dan dialirkan dalam toren. Air dalam toren dapat digunakan untuk mencuci atau menyiram toilet.
Sumur Resapan Inovatif
Sumur resapan inovatif bentuknya seperti kotak dengan ukuran 1 meter persegi dan dalamnya 2,5 meter. Dinding sekelilingnya dibuat secara knock down dari bahan beton dan diisi batu dan ijuk untuk media menyerap air. Air akan di alirkan ke sumur yang letaknya tidak jauh dari kotak dan siap digunakan. Kotak ini dapat ditutup dan lahan di atasnya bisa di gunakan sehingga tidak membuang lahan percuma.
Di desa Cisaat, kami menemui salah satu ketua RT yang tanahnya di gunakan untuk membangun sumur resapan inovatif. Menurut pak Ishak, sumur tersebut sangat membantu para warga dalam mendapatkan air. Pembuatan sumur ini menelan biaya hanya 4 juta rupiah dan dapat digunakan oleh 65 orang warga setempat sampai 20 tahun kedepan. Wowwww yaaa...
kotak beton knockdown - dokumen pribadi |
Makanya saya berpikir untuk membuat dua jenis solusi mendapatkan air seperti ini. Cukup mudah yaaa ternyata, bisa di perhatikan dengan menonton video ini :
Yukssss bikin di rumah masing-masing !!!
Ini penting banget sumur resapan. Dari yg kecil aja sumur resapan biopori udah bisa menyimpan air hujan. Minimal gak banjir lah di depan pekarangan kita.
BalasHapus