Setiap orang memiliki selera musik yang berbeda tentunya. Biasa mendengar koleksi yang beragam dari ayah saya saat kecil, saya mencintai banyak jenis musik. Ayah saya memiliki banyak koleksi musik dari musik keroncong, pop, rock sampai jazz. Sampai saya remaja, saya mendengarkan musik dari berbagai genre dan suka banyak penyanyi. Saya biasa mendengar Waljinah, Koes Plus, Ebiet G Ade, Louis Amstrong, Frank Sinatra, Al Jerrau, dan lain-lain. Saya mendengar Barry Manilow, Rinto Harahap, Chrisye, Mus Mulyadi, Dedi Dukun dan bahkan juga tidak anti mendengar Rhoma Irama dan Elvi Sukaesih.
Tapi jika saat ini saya di tanya, siapa penyanyi idola saya, dengan cepat saya menjawab: Utha Likumahuwa. Saya sangat suka tipe-tipe suara orang dari daerah Maluku, sangat tipis dan bisa bermain nada. Lahir di Ambon, 1 Agustus 1955, Doa Putra Ebal Johan Likumahuwa (Utha) memulai karirnya dalam musik sebagai penggebuk drum pada band rock Big Brother. Beliau meninggal dunia tanggal 13 September 2011 akibat stroke yang dideritanya.
Rekaman pertamanya sebagai penyanyi adalah ketika menyanyikan lagu Cinta Diri karya Harry Dea dan Dara karya Chandra Darusman pada album 10 pencipta Lagu Remaja tahun 1979. Kiprah Utha sebagai penyanyi mulai mencuat ketika membawakan lagu Tersiksa Lagi pada 1981 dengan iringan Christ Kaihatu, Jopi Item, Karim Suweileh, Yance Manusama, Embong Rahardjo, dan Joko WH.
Prestasinya adalah :
- Penampil terbaik kedua pada Asean Pop Song 1989 di Manila dengan lagu Sesaat Kau Hadir. Lagu ini menjadi lagu terbaik. Lagu ini bahkan kemudian diterjemahkan dalam bahasa Tagalog dan dinyanhikan kembali oleh penyanyi Philipina, Gino Padilla pada tahun 1991. Kemudian tahun 2007 dinyanyikan kembali oleh Ronnie Liang dengan judul Gusto Kita
- Juara 2 Asia Pasific Singing Contest 1989 di Hongkong
- Juara 2 Aisa Pasific Broadcasating Union Goleden Kite World Song Festival 1990 di KL (duet dengan Tri Utani, lagu Mungkinkah Terjadi)
Semua lagu Utha enak di dengar, liriknya bagus dan sangat mengena. Lagu-lagunya juga tidak lekang waktu, tetap renyah didengar untuk masa kini. Beliau ini mampu menyanyikan lagu bernada jazz tapi nyaman untuk pendengar lagu pop. sering mengambil nada-nada dan notasi jazz, tidak menjadikan Utha mengklaim dirinya sebagai penyanyi jazz. Tidak banyak penyanyi dapat melakukannya, apalagi penyanyi-penyanyi masa kini yang kadang modal tampang dan sulit menyanyi secara live.
Utha melambungkan namanya saat menandatangani kontrak dengan Jackson Records & Tapes untuk merilis album Bersatu Dalam Damai tahun 1983. Nah, lagu hits “Esok Kan Masih Ada” inilah yang membuat saya termehek-mehek dengan nyong Ambon satu ini.
Wajahmu kupandang dengan gemas
Mengapa airmata slalu ada dipipimu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak Yang Kuasa
Apalah artinya sebuah derita
Bila kau yakin itu pasti akan berlalu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak Yang Kuasa
Tuhan pun tau hidup ini sangat berat
Tapi takdir pun tak mungkin slalu sama
Coba-coba lah tinggalkan sejenak anganmu
Esok kan masih ada .. esok kan masih ada
Mengapa airmata slalu ada dipipimu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak Yang Kuasa
Apalah artinya sebuah derita
Bila kau yakin itu pasti akan berlalu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak Yang Kuasa
Tuhan pun tau hidup ini sangat berat
Tapi takdir pun tak mungkin slalu sama
Coba-coba lah tinggalkan sejenak anganmu
Esok kan masih ada .. esok kan masih ada
Lagu ini saya dengar saat saya masih duduk di bangku SMP. Tidak ada yang istimewa, cuma suka saja waktu itu. Kemudian saya pergi merantau melanjutkan sekolah ke SMA di kota lain yang kultur dan budaya serta bahasanya sangat berbeda dengan kota kelahiran saya. Baca kisahnya pada artikel Jadi Pelajar SMA Di Sekolah Baru. Banyak hal terjadi karena hidup tidak selalu mulus, saya sering mendengarkan lagu ini untuk memberikan semangat dalam menjalani hari-hari.
Lagu ini selalu membangkitkan saya kembali dan terus berkumandang sampai sekarang jika saya membutuhkan tambahan energi. Rasanya langsung "NYES" gitu jika lagu ini mulai mengalun. Buat saya, beliau masih selalu ada, menemani di setiap langkah saat saya kadang terpuruk, Thanks Utha!
Komentar
Posting Komentar