see the beautiful in everything to make you happy |
Kalau mendengar #janganlupabahagia itu buat saya selalu nyessssss... Saya sangat mengamini kalimat itu. Kenapa? Buat saya hidup itu sementara dan harus bahagia. Apakah saya selalu bahagia? Hahaha ya jelas tidak dunk ah, memangnya saya Spongebob? Walaupun saya merasa sekarang menjadi istri Spongebob (manusia bermuka kotak, begitu saya menyebut suami saya yang memiliki marga Tampubolon itu, hahaha)
Hidup tidak semudah membalik telapak tangan, itu yang saya sadari. Umur setengah abad buat saya memang belum cukup untuk memberikan nasehat-nasehat kepada orang lain. Tidak elok dan kurang bijaklah yaaa... Jadi saya cuma ingin berbagi bagaimana saya berusaha #janganlupabahagia setiap hari.
DRAMA KEHIDUPAN
Perjalanan hidup saya cukup naik turun dari semua sisi. Saya pernah merasa "cukup kaya" dan "cukup berlebih". Tetapi saya juga pernah juga merasakan hanya memiliki uang Rp, 150.000,- untuk hidup 15 hari kedepan. Menanti tanggal gajian dengan jumlah tagihan yang bertumpuk dan 4 orang tanggungan. Dan itu terjadi setelah saya pernah merasakan "hidup nyaman". Kebayang rasanya yaaa..
Saya pernah memiliki hubungan yang luar biasa baik. Tetapi saya juga pernah memiliki hubungan yang begitu buruk dengan Tuhan dan orang-orang yang saya cintai.
Lalu bagaimana penampakan saya dalam masa-masa yang berbanding terbalik itu? Sama saja! Hahaha... iya sama saja, hampir semua orang bahkan yang cukup dekat saja, tidak pernah menyadari saya pernah ada di posisi seperti itu. Kenapa? Karena saya berusaha untuk bahagia setiap hari
Pada saat saya ada di titik bawah, apakah saya menangis? Iyaaaa... berjuta derai airmata sudah saya jatuhkan setiap hari. Kapan menangisnya? Dulu saya melakukannya saat berangkat dan pulang kantor di atas motor butut saya, dengan waktu tempuh 1,5 jam. Saat itu saya puas-puaskan untuk menangis sambil sesekali menyanyi lagu rohani. Karena saat itulah saya sendirian dan bisa menumpahkan rasa sesak di dada.
Pada saat terpuruklah saya belajar banyak untuk tetap berbahagia. Dengan menangis di jalanan, saya merasa lega dan dapat menjalankan kegiatan sehari-hari seperti biasa saja. Jadi pada awalnya, saya membuat diri bahagia dengan melepaskan sesak saat sendirian. Pura-pura bahagia dunk namanya? Mungkin iya dan saya tidak menampiknya. Buat saya tidak masalah berpura-pura bahagia karena ada pepatah juga kan "FAKE IT TILL YOU MAKE IT"
Gampang? Ya enggaklah... Tapi menjalaninya setiap hari lama-lama terbiasa dan menjadikannya lebih mudah. Dengan pelepasan itu, saya lebih mudah melihat banyak kebaikan dan banyak hal positif dalam kehidupan sehari-hari. Saya menaruh kesedihan saya di "tong sampah" di luar rumah lalu membawanya sepanjang perjalanan ke kantor. Saya meninggalkannya di parkiran kantor dan mengambilnya saat saya dalam perjalanan pulang untuk di taruh di luar rumah lagi sebelum saya masuk ke rumah.
Gampang? Ya enggaklah... Tapi menjalaninya setiap hari lama-lama terbiasa dan menjadikannya lebih mudah. Dengan pelepasan itu, saya lebih mudah melihat banyak kebaikan dan banyak hal positif dalam kehidupan sehari-hari. Saya menaruh kesedihan saya di "tong sampah" di luar rumah lalu membawanya sepanjang perjalanan ke kantor. Saya meninggalkannya di parkiran kantor dan mengambilnya saat saya dalam perjalanan pulang untuk di taruh di luar rumah lagi sebelum saya masuk ke rumah.
Saya lebih fokus dalam pekerjaan, mudah membuat keputusan dengan kepala dingin dan menganggap setiap masalah selalu ada jalan keluarnya. Saya yang awalnya agak marah kepada Tuhan menjadi lebih sadar bahwa Dia tidak mencobai saya diluar kemampuan saya.
Sikap positif malah tumbuh subur di masa-masa itu dan semakin hari, karir saya justru terus meningkat. Pada akhirnya saya bisa melewati krisis keuangan saya dan mendapatkan kembali "sisa-sisa kejayaan" hahaha... Hubungan saya dengan Tuhan dan orang-orang yang saya cintai juga membaik.
happy as can be |
BAYARLAH HARGANYA
Berbahagialah untuk hal-hal yang tampaknya kecil. Karena untuk mendapatkan bahagia besar yang sesungguhnya kita harus "membayar harganya." Dulu saat-saat saya terpuruk saya belajar bahagia seperti contoh ini :- Saya belajar bahagia dengan tempat parkir motor yang aman
- karena kantor lama saya yang jauhhhhh itu lahan parkirnya sempit dan di pinggir jalan raya banget
- Saya belajar bahagia dengan bekal makanan yang saya bawa
- jika ditanya alasan saya lagi diet dan supaya lebih higienis
- Saya belajar bahagia dengan mendengar curhat orang lain
- maklum pekerjaan HRD saya waktu itu mendengarkan keluhan
- dan saya bersyukur karena tidak ada hal yang perlu saya curhatkan
- Saya belajar bahagia dengan melihat anak dan orangtua saya sehat
- kalau sakit saya tidak punya biaya berobatnya siy
Setelah badai besar berlalu, tentu lebih mudah berbahagia dunk. Bisa jadi begitu karena saya sudah membayar harganya. Dan saya bersyukur sudah melewati semua itu karena saya bisa lebih peka pada orang-orang yang diam dalam kesedihan (kaya saya duluuuuu gituuu..)
Segitu saja ah curhatnya.... #janganlupabahagia yaaaa, kalau mau curhat di komen, monggo!
Segitu saja ah curhatnya.... #janganlupabahagia yaaaa, kalau mau curhat di komen, monggo!
wah hampir lupa nih, untuk diingatkan hihi...
BalasHapushidup itu emang selalu ada up and down ya,, semoga kita tetap semangat dan enggak lupa bahagia..
-Traveler Paruh Waktu
The life of each of us consists of conquering new peaks and falls that we must go through and learn from them in order to no longer make such mistakes.
BalasHapus